Facebook, Sebuah Candu yang Menyenangkan
Kamis, 12 Januari 2012
0
komentar
Tentu kata Facebook sudah tidak asing lagi bagi kita
semua, namun apa kita tau sejarah facebook itu?? Facebook
ternyata diluncurkan pertama kali pada tanggal 4 Februari 2004 oleh Mark
Zuckerberg sebagai media untuk saling mengenal bagi para mahasiswa Harvard.
Hebohnya, dalam waktu dua minggu
setelah diluncurkan, separuh dari semua mahasiswa Harvard telah mendaftar dan
memiliki account di Facebook. Tak hanya itu, beberapa kampus lain di sekitar
Harvard pun meminta untuk dimasukkan dalam jaringan Facebook. Zuckerberg pun
akhirnya meminta bantuan dua temannya untuk membantu mengembangkan Facebook dan
memenuhi permintaan kampus-kampus lain untuk bergabung dalam jaringannya. Dalam
waktu 4 bulan semenjak diluncurkan, Facebook telah memiliki 30 kampus dalam
jaringannya.
Dengan kesuksesannya tersebut,
Zuckerberg beserta dua orang temannya memutuskan untuk pindah ke
Palo Alto dan
menyewa apartemen di sana. Setelah beberapa minggu di Palo Alto. Zuckerberg
berhasil bertemu dengan Sean Parker (cofounder Napster), dan dari hasil
pertemuan tersebut Parker pun setuju pindah ke apartemen Facebook untuk bekerja
sama mengembangkan Facebook. Tidak lama setelah itu, Parker berhasil
mendapatkan Peter Thiel (cofounder Paypal) sebagai investor pertamanya. Thiel
menginvestasikan 500 ribu US Dollar untuk pengembangan Facebook.
Jumlah account di Facebook terus
melonjak, sehingga pada pertengahan 2004 Friendster mengajukan tawaran kepada Zuckerberg
untuk membeli Facebook seharga 10 juta US Dollar, dan Zuckerberg pun
menolaknya. Zuckerberg sama sekali tidak menyesal menolak tawaran tersebut
sebab tak lama setelah itu Facebook menerima sokongan dana lagi sebesar 12.7
jutaUS Dollar dari Accel Partners. Dan semenjak itu sokongan dana dari berbagai
investor terus mengalir untuk pengembangan Facebook.
Pada September 2005 Facebook tidak
lagi membatasi jaringannya hanya untuk mahasiswa., Facebook pun membuka
jaringannya untuk para siswa SMU. Beberapa waktu kemudian Facebookjuga membuka
jaringannya untuk para pekerja kantoran. Dan akhirnya pada September 2006
Facebook membuka pendaftaran untuk siapa saja yang memiliki alamat e-mail.
Selain menolak tawaran dari Friendster seharga 10 juta US Dollar,
Zuckerberg juga pernah menolak tawaran dari Viacom yang ingin membeli Facebook seharga 750 juta US Dollar, dan
tawaran dari Yahoo yang ingin membeli
Facebook seharga 1 milyar US Dollar.
Tidak ada situs jejaring sosial lain
yang mampu menandingi daya tarik Facebook
terhadap user. Pada tahun 2007, terdapat penambahan 200 ribu account baru
perharinya Lebihdari 25 juta user aktif menggunakan Facebook setiap harinya dan rata-rata user
menghabiskan waktu sekitar 19 menit perhari untuk melakukan berbagai aktifitas
di Facebook.
Harian
New York Times pernah merilis sebuah grafik
menarik. Isinya tentang peringkat negara
pengguna Facebook terdaftar di dunia. Diluar dugaan, justru Indonesia dipatok pada peringkat ketiga
setelah Inggris dan AS. Inggris, peringkat kedua disebut memiliki komunitas
Facebook 24,1 juta orang. AS pada peringkat pertama dengan Facebook lovers
sebanyak 118,7 juta orang. Indonesia, peringkat ketiga berada di atas sejumlah
negara maju seperti Perancis, Italia, Kanada, dan Spanyol.
Ditaksir, registered users di Indonesia yang menggunakan Facebook berjumlah 22,7 juta orang. Saya asumsikan, mungkinkah jumlah ini adalah bagian dari mitos 30 hingga 40 juta kelas menengah Indonesia. Bagi yang senang statistik, informasi ini menarik buat bahan kajian.
Arti peringkat itu bermakna multi-tafsir. Indonesia menjadi negara terbesar ketiga multimedia user. Bisa juga, jutaan generasi mudanya ngabisin banyak waktunya dengan Facebook (lho males2an mksudnya ^-^). Di kantor, di rumah, di warnet, mobile, pub, cafe, dll. Facebook benar-benar menjadi pandemi. Kata kawan saya, "I don't know whether you are lucky being the fourth most populous nation on earth or feel stressful because of that."
Karenanya, bagi yang sinis, peringkat ketiga adalah wajar. Net-populasi sebanding dengan bertambahnya pecinta multimedia. Kan setiap jam ribuan anak lahir. Enggak termasuk yang "dibuang" orang tuanya. Atau tak diakui ama pasangan "halah…." yang hanya doyan enaknya doang. Populasi mereka tak tercatat, soalnya.wkwkw…..
Tapi, mari lisat sisi positifnya. Data itu menunjukkan jika Indonesia adalah potensial menjadi the world’s fastest growing mobile consumer markets. Toh, kita sudah dianggap bagian dari top 20 internet users di dunia. Makanya, trending topic di Twitter seringkali didominasi isu-isu atau sosok kontroversial asal indonesia. Dari Panasonic Gobel hingga Ariel Peterporn. Semua ngalahin Justin Bieber. Wow….
Ditaksir, registered users di Indonesia yang menggunakan Facebook berjumlah 22,7 juta orang. Saya asumsikan, mungkinkah jumlah ini adalah bagian dari mitos 30 hingga 40 juta kelas menengah Indonesia. Bagi yang senang statistik, informasi ini menarik buat bahan kajian.
Arti peringkat itu bermakna multi-tafsir. Indonesia menjadi negara terbesar ketiga multimedia user. Bisa juga, jutaan generasi mudanya ngabisin banyak waktunya dengan Facebook (lho males2an mksudnya ^-^). Di kantor, di rumah, di warnet, mobile, pub, cafe, dll. Facebook benar-benar menjadi pandemi. Kata kawan saya, "I don't know whether you are lucky being the fourth most populous nation on earth or feel stressful because of that."
Karenanya, bagi yang sinis, peringkat ketiga adalah wajar. Net-populasi sebanding dengan bertambahnya pecinta multimedia. Kan setiap jam ribuan anak lahir. Enggak termasuk yang "dibuang" orang tuanya. Atau tak diakui ama pasangan "halah…." yang hanya doyan enaknya doang. Populasi mereka tak tercatat, soalnya.wkwkw…..
Tapi, mari lisat sisi positifnya. Data itu menunjukkan jika Indonesia adalah potensial menjadi the world’s fastest growing mobile consumer markets. Toh, kita sudah dianggap bagian dari top 20 internet users di dunia. Makanya, trending topic di Twitter seringkali didominasi isu-isu atau sosok kontroversial asal indonesia. Dari Panasonic Gobel hingga Ariel Peterporn. Semua ngalahin Justin Bieber. Wow….
Tidak sedikit pula produsen barang elektronik yang juga memanfaatkan nama facebook sebagai media bantu promosi, yang tentunya membuat orang untuk selalu teringat facebook, kalo sudah teringat ya tentunya mencoba…..hhhmmm….
Yahoo Net-index Study yang dirilis tahun ini, menempatkan Indonesia sebagai yang terdepan dalam "online growth" di Asia Tenggara. Malah menurut Morgan Stanley, Indonesia menduduki peringkat 10 global dalam kategori "3g subscriber growth". Kedengerannya asyik, ya kan? Rasanya bangga juga sih….haiah…
Masalahnya, di sela rasa bangga itu juga, terselip kekhawatiran luar biasa. Pakem umum, di mana ada pertumbuhan pasti ada pergolakan. Di mana ada gula, di situ ada semut. Facebook yang berjamur juga memudahkan tumbuhnya kejahatan dan deviasi moral. Kita sudah menyaksikannya kini. Dan kita akan terus menyaksikan kasus-kasus kriminal terkait dengan penyalahgunaan multimedia. Semoga kita pun dapat menemukan antidot-nya.
Facebook
memang bermanfaat bagi banyak kalangan, terutama untuk mempererat tali
kekerabatan, namun fitur-fitur yang diberikan oleh facebook sendiri pun
terkadang menjadi fenomena candu yang menyenangkan,… Lalu muncul pertanyaan
bagi pecinta facebook sejati yang rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk OL
di Facebook,…
Apakah
benar mendapat manfaat yang sebanding dari apa yang dilakukan? Atau hanya
sebagai sarana pelampiasan kebosanan akan rutinitas sehari-hari saja? Atau
hanya sekedar mengikuti trend semata?
Tentunya
kita sendiri yang dapat menjawab pertanyaan itu, termasuk saya…. Namun yang
perlu diingat, facebook hanyalah sebuah media jejaring sosial, yang fungsi
dasarnya untuk berkomunikasi dengan orang lain. Mari coba kita manfaatkan
dengan bijak,.. akan kita gunakan menjadi media yang bermanfaat dalam komunikasi
atau menjadi candu yang menyenangkan….itu sebuah pilihan….^_^
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Facebook, Sebuah Candu yang Menyenangkan
Ditulis oleh my profile
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://inteksol.blogspot.com/2012/01/facebook-sebuah-candu-yang-menyanangkan.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh my profile
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.